Kamis, 22 Februari 2018

Desa Tenganan

Haii semua selamat datang di blog pertama aku nihh!! 
Buat temen-temen yang liburan ke bali aku kasih kalian recommend tempat wisata yang kental dengan budaya dan tradisinya lhoo, penasarankan? 
Yuk simak 

Tenganan sebuah desa tradisional di Bali dan salah satu tempat Wisata di Bali favorit wisatawan mancanegara. Desa tradisional ini berlokasi di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di bagian timur pulau Bali. 


Desa Tenganan Karangasem, salah satu dari tiga desa di Bali yang termasuk kategori Bali Aga. Dua diantaranya adalah:
  1. Desa Trunyan di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
  2. Desa Sembiran di Kecamatan Tejakule, Kabupaten Buleleng
Arti dari Bali Aga ialah desa yang gaya hidup masyarakatnya, masih berpedoman pada peraturan dan adat istiadat peninggalan leluhur, dari jaman sebelum kerajaan Majapahit.
Arsitektur rumah, balai pertemuan dan pura yang dibangun, sangat mempertahankan aturan adat istiadat secara turun – temurun. Ciri – ciri bangunan rumah penduduk, terbuat dari campuran batu merah, batu sungai, tanah dan mempunyai ukuran yang relatif sama.
https://cdn.rentalmobilbali.net/wp-content/uploads/2011/07/tenganan-bali.jpg

Keunikan Desa Tenganan
Mata pencaharian peduduk desa Tenganan Karangasem, umumnya sebagai petani padi. Sebagian kecil ada juga sebagai pengerajin. Kerajinan khas penduduk desa antara lain, anyaman bambu, ukir – ukiran, lukisan diatas daun lontar serta kain tenun.
Keunikan desa Tenganan terdapat pada bangunan penduduk yang masih traditional, tenunan kain gringsing serta acara perang pandan.

 Kerajinan Kain Gringsing


Kain tenun yang di buat oleh penduduk desa ini diberi nama kain Gringsing. Oleh karena itu, desa traditional ini juga disebut dengan nama desa Tenganan Pegringsingan Bali.

Dari dahulu penduduk desa ini, terkenal dengan keahliannya menenun kain Gringsing. Kain Gringsing tersebut dikerjakan dengan cara teknik dobel ikat. Teknik ini hanya satu – satunya di Indonesia, sehingga kain Gringsing hasil karya masyarakat lokal tersebut sangat terkenal ke seluruh dunia.

Tradisi Desa Tengenan 

Perang Pandan 

Penduduk desa Tenganan, memiliki tradisi yang sangat unik. Setiap tahun pada pertengahan bulan Juli, digelar tradisi mageret pandan (perang pandan). Yaitu ritual sepasang pemuda desa, saling sayat menggunakan duri – duri dari daun pandan di atas panggung mereka. Akibat sayatan duri daun pandan tersebut, akan menimbulkan luka di punggung pemuda desa. 


https://cdn.rentalmobilbali.net/wp-content/uploads/2011/07/Perang-Pandan.jpg

Ayunan Tradisional

Kalau yang laki-laki menjalankan tradisi berperang dengan pandan berduri, lain lagi dengan perempuannya. Gadis Tenganan yang beranjak dewasa harus menaiki ayunan besar yang terbuat dari kayu.
Prosesi ayunan biasanya diselenggarakan setelah Perang Pandan selesai. Delapan gadis Desa Tenganan yang disebut daha duduk di atas ayunan dengan mengenakan kain tradisional berwarna keemasan. Ayunan yang diletakkan di halaman desa tersebut digerakkan oleh dua orang pemuda. Prosesi ayunan ini melambangkan kehidupan yang terus berputar, kadang di atas, kadang di bawah.